DBANGLE, singkatan dari Desa Membangun Lebak, adalah aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mengelola peta digital interaktif guna mendukung pembangunan desa di Kabupaten Lebak, Banten. Aplikasi ini lahir dari keprihatinan seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Pondokpanjang terhadap data yang tercecer dan kurang termanfaatkan di tingkat desa. Dengan fitur pengelolaan data spasial dan non-spasial, DBANGLE menjadi solusi inovatif untuk mengintegrasikan informasi dari 345 surveyor desa di Kabupaten Lebak, membantu desa merencanakan pembangunan secara lebih efektif dan terarah.
Asal mula DBANGLE berawal dari permasalahan pengelolaan data di desa-desa. Sekdes Pondokpanjang menyadari bahwa data yang dikumpulkan oleh ratusan surveyor, seperti data kependudukan, infrastruktur, dan potensi ekonomi, seringkali tidak terorganisir dengan baik. Desa-desa kesulitan memanfaatkan data tersebut untuk perencanaan pembangunan karena tidak adanya sistem terpusat. Dari keprihatinan ini, muncul ide untuk menciptakan DBANGLE sebagai platform digital yang menyediakan peta interaktif dan analisis data terintegrasi, memudahkan desa mengakses dan mengelola informasi secara efisien.
Untuk mewujudkan ide tersebut, Sekdes Pondokpanjang berkonsultasi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Kabupaten Lebak, yang menjadi pengampu utama proyek ini. Kadis PMD memberikan dukungan strategis agar DBANGLE selaras dengan kebijakan pembangunan daerah. Selain itu, Kasubag Tata Pemerintahan (Tapem) Lebak, Bapak Ahmad Saeful Khusni, turut berkontribusi dengan memberikan masukan teknis dan administratif. Kolaborasi ini memastikan bahwa aplikasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan desa, tetapi juga mendukung tata kelola pemerintahan kabupaten.
Pengembangan DBANGLE dimulai sekitar awal 2020-an, di tengah meningkatnya kebutuhan digitalisasi selama pandemi. Tim pengembang, yang melibatkan aparatur desa dan ahli IT lokal, merancang aplikasi berbasis web dengan antarmuka ramah pengguna. DBANGLE memungkinkan surveyor mengunggah data ke sistem cloud, menghasilkan peta digital interaktif yang memvisualisasikan potensi dan masalah desa, seperti lokasi infrastruktur atau wilayah rawan bencana. Fitur analitiknya membantu desa menyusun laporan pembangunan dan mengidentifikasi prioritas anggaran.
Sejak diluncurkan, DBANGLE telah mengubah cara desa di Lebak mengelola data. Peta digital interaktif memudahkan visualisasi data spasial, seperti distribusi penduduk atau fasilitas umum, sehingga program bantuan sosial menjadi lebih tepat sasaran. Bapak Ahmad Saeful Khusni memuji DBANGLE sebagai inovasi bottom-up yang sukses, menggabungkan inisiatif desa dengan dukungan kabupaten. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan Sistem Informasi Desa (SID) nasional, memperkuat posisinya sebagai alat strategis.
Hingga kini, DBANGLE terus diperbarui dengan fitur seperti prediksi tren pembangunan berbasis AI. Dari keprihatinan sederhana tentang data tercecer, DBANGLE kini menjadi model pengelolaan data desa yang inspiratif, membuktikan bahwa inovasi lokal dapat memberikan dampak besar bagi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Lebak.